MISSOURI - Untuk urusan lagu cinta, katak pohon betina menyeleksinya dengan ketat. Beberapa jenis katak pohon betina, bahkan hanya akan terpesona pada nyanyian katak jantan yang memiliki jumlah kromosom serupa dengannya.
Penelitian mengenai hal ini dilakukan oleh Carl Gerhardt, Curators Professor of Biological Science di University of Missouri College of Art and Science, bersama dengan Mitch Tucker, mempelajari dua spesies katak pohon abu-abu yang hidup di Missouri, yaitu katak pohon abu-abu wilayah timur (Hyla versicolor) dan katak pohon abu-abu Cope (Hyla chrysoscelis).
"Bagi mata telanjang manusia dan katak, sepasang katak terlihat benar-benar serupa," kata Gerhardt.
"Perbedaan katak yang satu dengan yang lain hanyalah pada jumlah kromosomnya. Katak pohon abu-abu wilayah timur, memiliki jumlah kromosom dua kali lipat dari yang lainnya," tambahnya.
Bagi telinga calon pasangannya, kedua spesies katak yang masih kerabat dekat tersebut, memiliki performa vokal yang berbeda. "Katak pohon jantan dari kedua jenis itu menyanyikan lagu cinta yang sama, namun yang satu menyanyikannya lebih lambat. Perbedaannya bisa diibaratkan seperti perbedaan lagu Eric Clapton, versi orisinil dengan versi unplugged.
Diwartakan Physorg, Jumat (30/12/2011), Tucker mensimulasikan peritiwa penggandaan kromosom, dengan cara meniru suhu musim semi yang dipaparkan pada tahap awal perkembangan katak. Setelah katak betina tumbuh dewasa, diperdengarkan nyanyian jantan buatan komputer, yang alirannya dibuat berbeda-beda.
Mereka mengamati bahwa katak phon betina tersebut lompat menuju nyanyian jantan yang memiliki jumlah kromosom sama dengannya.
"Ini menunjukkan bahwa jumlah kromosom, dapat mengendalikan perilaku yang menjadi ciri khas masing-masing spesies," kata Gerhardt. (dgs)
0 komentar:
Posting Komentar