Selasa, 29 Mei 2012

Sensasi Tidur Mewah di Hotel Mobil Antik

| | 0 komentar

detail berita

STUTTGART - Anda penggemar berat otomotif dan dunia balap? Atau Anda menyukai segala jenis mobil-mobil kuno? Jika iya maka mungkin suatu saat nanti Anda patut mengunjungi dan menginap di salah satu hotel unik yang berada di Stuttgart, Jerman ini.

V8 Hotel adalah surga bagi Anda yang amat mencintai dunia otomotif, terlebih bagi pecinta mobil-mobil antik. Hotel ini juga sangat pas untuk Anda yang ingin merasakan bagaimana rasanya tinggal dan tidur di arena balap.

Tidak hanya itu saja, pemilik V8 Hotel juga mendesain interior hotelnya dengan totalitas tinggi, mulai dari mural (lukisan dinding) di dinding untuk Anda yang bermimpi berada di arena balap sampai tempat tidur dan aksesorisnya yang dibuat dari mobil-mobil antik asli dari merek-merek terkenal Jerman, seperti Morris Minor hingga Mercedes. Seperti yang dikutip dari laman The Telegraph, Rabu (11/1/2012).

V8 Hotel dibangun di area bekas bandara Boblingan Airport, Jerman. Memiliki total 34 suite mewah, dengan luas masing-masing sekitar 120 meter persegi, serta  dilengkapi sauna dan serambi cantik dengan sajian pemandangan bandara tua. Tarif per malam yang dipatok hotel tersebut sebesar 312 poundsterling atau sekira Rp4,4 juta (Rp14.186,23 per 1 pounds).

Lokasi hotel ini pun sangat strategis, karena berada di dekat German International Centre of Automakers, pusat pembuatan mobil-mobil mewah hasil racikan tangan-tangan mekanik Jerman. Tentu saja, ini menjadi nilai tambah yang membuat hotel ini sangat laris dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara setiap harinya, bahkan selebriti dunia sekalipun. (dgs)
Read more...

Kenapa Manusia dan Serangga Berkompetisi?

| | 0 komentar

Image: corbis.com

BANDUNG - Serangga bagi manusia umumnya merupakan organisme yang merugikan. Keberadaan serangga dianggap sebagai ancaman bagi kehidupan manusia. Serangga pun disebut hama yang harus dibasmi.

Pakar serangga (entomologist) Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Intan Ahmad mengatakan, hama adalah penamaan yang diberikan manusia dan tidak mempunyai kebenaran ekologis. Penamaan hama pada serangga dipicu karena sudah lama terjadi kompetisi antara manusia dan serangga.

“Karena ada kompetisi dengan manusia, jadi serangga dinyatakan sebagai hama oleh manusia,” kata Intan Ahmad, dalam Pidato Ilmiah Guru Besar ITB, di Bandung, baru-baru ini.

Padahal, sambungnya, para entomologist sepakat dari sekira satu juta spesies serangga yang sudah dikenal, hanya sekira dua persen yang masuk kategori hama. Serangga dianggap sebagai hama bila keberadaannya mengganggu manusia, dari berbagai segi, mulai ekonomi, kesehatan, estetika, kenyamanan, dan sebagainya.

Satu atau sekelompok serangga dapat dikatakan hama pada keadaan dan waktu tertentu; tetapi pada keadaan dan waktu yang lain dapat dikatakan sebagai serangga berguna. Contohnya rayap berguna bila melakukan fungsi ekologisnya sebagai pengurai selulosa di hutan. Tetapi rayap jadi amat merugikan karena merusak struktur bangunan pemukiman manusia yang terbuat dari kayu.

Namun, Intan tidak menemukan data pasti kapan manusia mulai berkompetisi dengan serangga. Tetapi yang jelas, manusia dan serangga berkompetisi karena didorong misi yang sama, yaitu untuk survive and reproduce. Meski begitu, kompetisi manusia versus serangga dapat dilihat dari sudut pandang evolusi.

Serangga diperkirakan telah muncul kurang lebih 400 juta tahun lalu. Serangga merupakan salah satu produk evolusi biosfera yang sudah berlangsung sejak lebih dari 4,6 miliar tahun lalu. Sebagai perbandingan, mamalia muncul pada 230 juta tahun lalu. Saat itulah, awalnya serangga hanya berinteraksi dengan tumbuhan, lalu berinteraksi dengan hewan dan mampu memanfaatkan sumber daya hewan.

Lalu sekira 1,8 juta tahun lalu, muncul manusia modern. Sejak itulah serangga mulai berinteraksi dengan manusia, bahkan berkompetisi.

“Jadi, dalam kurun waktu ratusan juta tahun, serangga tidak berinteraksi dengan manusia. Karena manusia modern seperti kita baru muncul di permukaan bumi sekira 1,8 juta tahun lalu,” tambah Guru Besar yang juga Ketua Senat Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB itu.

Sebagai organisme yang lebih dulu hidup daripada manusia, serangga dilengkapi dengan kemampuan adaptasinya yang tinggi, serta ketahanannya terhadap berbagai tekanan lingkungan untuk survive. Hal itu membuat serangga dengan mudah memasuki semua sistem kehidupan, termasuk kehidupan manusia.

“Tetapi perspektif evolusi, manusialah yang memasuki dunia serangga karena muncul di bumi ini lebih akhir,” ungkapnya.

Ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung ini mengungkapkan, serangga ada di mana-mana. Dari semua hewan yang ada di bumi ini, lebih dari 60 persennya adalah kelompok serangga atau hewan berkaki enam.

Sampai saat ini lebih dari sejuta spesies serangga sudah dikenal. Para peneliti memperkirakan, jumlah spesies serangga berkisar antara 5 hingga 10 juta. Sebagai organisme yang paling banyak di bumi, serangga bisa ditemukan di mana saja, bahkan di Antartika, mata air panas di Amerika, dalam berbagai sumur minyak, hingga di dalam usus kuda. “Satu tempat yang tidak ditemukan adanya serangga adalah di dalam air laut,” katanya.

Mengingat jumlahnya yang banyak dan ada di mana-mana, serangga sebenarnya berperan penting bagi ekosistem di bumi ini termasuk bagi manusia. Misalnya, serangga berperan terhadap penyuburan tanah, siklus nutrisi, propagasi tanaman, polinasi dan penyebaran tanaman, termasuk menjaga struktur komunitas hewan melalui rantai dan jaring makanan.

Keberadaan satu spesies serangga berdampak terhadap keberadaan dan kompleksitas organisme lainnya. Bahkan beberapa serangga dinyatakan sebagai “keystone species”, misalnya peran rayap sebagai dekomposer, ataupun serangga yang hidup dalam ekosiste akuatik yang berperan dalam siklus nutrisi untuk kehidupan organisme di dalam air.

Contohnya, sebut Intan, bila jentik nyamuk tidak ditemukan di dalam suatu ekosistem perairan, ratusan ikan harus mengubah cara makan mereka agar dapat tetap bertahan hidup. Sedangkan prilaku makan ikan telah tercetak secara genetis, sehingga hilangnya jentik nyamuk akan mengakibatkan matinya ikan. Maka hilangnya jentik nyamuk mengganggu jaring dan rantai makanan.

Serangga adalah organisme yang membentuk penyerbukan bagi hampir 80 persen tumbuhan berbunga yang ada di bumi. Selanjutnya, tumbuhan tersebut akan dimakan hewan yang ujung-ujungnya hewan itu dimakan manusia. “Bagi manusia, sebagian makanan yang kita makan sekira 50 persennya tergantung kepada serangga. Ini yang tanpa kita sadari,” ujarnya.

Sehingga, tegas Intan, tantangan ilmuwan adalah bagaimana menjelaskan peran utama serangga dalam ekosistem. “Juga penting dijelaskan bahwa keberadaan serangga merupakan kepentingan kita juga,” ujarnya. (dgs)
Read more...

Peneliti Temukan Pulau yang Tenggelam

| | 0 komentar

detail berita

PERTH - Peneliti telah menemukan dua pulau besar yang tenggelam di samudra Hindia, sebelah barat Perth. Pulau tersebut dulunya berada di atas permukaan laut, dan membentuk bagian terakhir dari jalur yang menghubungkan India dan Australia.

Para peneliti dari University of Sidney, Macquaire University, dan University of Tasmania menemukan pulau tersebut ketika melakukan pemetaan dasar laut Perth Abyssal Plain.

"Data yang terkumpul selama penjelajahan bisa mengubah pemahaman kita tentang bagaimana India, Australia dan Antartika terpisah dari Gondwana," kata Dr. Joanne Whittaker, ahli geologi dari University of Sydney.

"Kami berharap melihat batuan laut seperti basalt saat mengeruknya, mengejutkan sekali ketika yang kami temukan berupa batuan benua seperti granit, gneiss, dan batu apung yang mengandung fosil," tambah Dr. Simon Williams, pimpinan ekspedisi dari University of Sidney.

Seperti dilansir melalui Perthnow, Selasa (15/11/2011), pulau tersebut disebut sebagai 'micro-continents', dan terbentuk ketika India mulai menjauh dari Australia kurang lebih 130 juta tahun yang lalu pada periode Cretaceous. Kemudian pulau itu terdampar ribuan kilometer dari pantai seiring dengan padatan tanah yang makin terpisah.

"Analisis mendetail terhadap batuan yang dikeruk dari pulau tersebut akan memberi kita jalan untuk mengetahui usia, dan bagaimana pulau tersebut pernah jadi bagian Gondwana," kata para peneliti itu.

Dr Whittaker menambahkan, "Pulau yang kami temukan itu memiliki permukaan yang datar. Ini mengindikasikan bahwa sebelumnya pulau itu berada di atas permukaan laut, yang kemudian pelan-pelan mulai tenggelam." (dgs)
Read more...

1 dari 12 Remaja Punya Kecenderungan Sakiti Diri Sendiri

| | 0 komentar

detail berita

NEW YORK - Setidaknya 1 dari 12 orang pemuda diduga sengaja menyakiti dirinya sendiri semasa remajanya. Kecenderungan perilaku ini sekitar 60 persen lebih nampak pada wanita dibandingkan pria.

Sementara itu, pria dengan kecenderungan perilaku serupa biasanya menempatkan diri  mereka pada tindakan yang beresiko serius seperti menantang kereta api atau berlari di depan mobil yang melintas.

Seperti dilansir melalui TheTelegraph, Kamis (17/11/2011), menyakiti diri sendiri merupakan salah satu indikator kemungkinan terjadinya bunuh diri. Remaja yang pernah masuk rumah sakit akibat menyakiti dirinya 100 kali lebih rentan terhadap tindakan bunuh diri jika dibandingkan kebanyakan orang.

Peneliti juga menemukan bahwa kebanyakan remaja yang menyakiti dirinya, mengiris, membakar, atau hal semacamnya yang menimbulkan luka serius memulai tindakan itu pada usia 14 atau 15 tahun. Namun pada usia 20 tahun, dengan perbandingan sejumlah 9 dari 10 orang, mereka menghentikan perilaku itu.

"Penelitian ini tidak mengukur apakah partisipan mengalami intervensi (dalam tindakannya), tapi belum ada bukti kuat adanya perawatan tertentu untuk mencegah tindakan seperti ini," kata Dr Paul Moran dari King's College London.

Sementara itu, Prof George Patton dari University of Melbourne, Australia, berpendapat bahwa perubahan hormon pada masa transisi remaja menuju dewasa berperan dalam menyebabkan perilaku tersebut.

"Ada kecenderungan bahwa perubahan ini adalah tanda meningkatnya kerumitan emosi yang banyak terjadi pada remaja, terutama remaja putri. Tapi kemudian ada kesenjangan besar, sebelum struktur yang terlibat dalam pengaturan emosi itu sepenuhnya matang," tambahnya. (dgs)
Read more...

Mengapa Setelah Makan Mengantuk?

| | 0 komentar

detail berita

CAMBRIDGE - Merasa ngantuk setelah selesai makan? Saat ini para peneliti telah menemukan penyebab kantuk tersebut. Terjaga dan pengeluaran energi ternyata bergantung pada sel orexin.

Sel inilah yang bertanggung jawab terhadap rasa kantuk juga bekerja membakar kalori. Sel orexin mengeluarkan sebuah stimulan yang disebut orexin/hypocretin di dalam otak. Para peneliti menemukan bahwa asam amino, yaitu nutrisi yang terkandung dalam putih telur, lebih sanggup untuk merangsang syaraf orexin dibandingkan dengan nutrisi lain.

Seperti dilansir melalui Medicalxpress, Jumat (17/11/2011), Dr Denis Burdakov dari Department of Pharmacology and Institute of Metabolic Science meengatakan, "Pola tidur, kesehatan, dan berat tubuh saling berhubungan. Kerja bergilir, seperti juga diet yang kurang tepat dapat menyebabkan obesitas."

"Impuls elektrik yang dikeluarkan sel orexin merangsang seseorang untuk terjaga dan memerintah tubuh untuk membakar kalori. Kami masih bertanya-tanya apakah nutrisi diet mengubah impuls-impuls tersebut," tambahnya.

Mereka menemukan bahwa asam amino merangsang sel orexin. Sebelumnya, penelitian mereka telah menemukan bahwa glukosa menghalangi kerja orexin (ini yang menyebabkan seseorang mengantuk setelah makan), lalu peneliti memperhatikan interaksi antara gula dan protein. Mereka pun menemukan bahwa asam amino menghentikan pemblokiran yang dilakukan glukosa terhadap sel orexin.

"Hal yang menarik adalah memiliki cara rasional untuk mengatur aktivasi sel otak dengan memilih makanan yang ingin dimakan," kata Dr Burdakov.

"Tidak semua sel otak dapat diatur dengan nutrisi, komposisi diet akan sangat menentukan," imbuhnya. (dgs)
Read more...

Ditemukan Anggrek yang Hanya Mekar Saat Malam

| | 0 komentar

detail berita

NEW BRITAIN - Biasanya bunga akan mekar di pagi atau sore hari. Bunga anggrek yang satu ini berbeda, dia mekar justru pada malam hari.

Bunga bernama latin bulbophyllum nocturnum adalah anggrek pertama yang mekar setelah matahari terbenam dan pada dini hari. Bunga nokturnal seperti ini hanya terdapat pada sejumlah kecil spesies tanaman, diantaranya kaktus queen of the night, pokok bonglai atau midnight horror tree, dan jenis melati yang mekar di malam hari.

Dilansir melalui TheTelegraph, Selasa (22/11/2011), para ahli tanaman mengatakan, diantara 25.000 spesies anggrek yang telah diketahui, belum pernah ada jenis anggrek nokturnal. Kebanyakan anggrek melakukan penyerbukan dengan bantuan ngengat, terutama pada malam hari. Meskipun begitu, bunganya mekar dan tetap terbuka pada siang hari.

Bunga anggrek yang hanya mekar untuk satu malam ini ditemukan di pulau New Britain, sebelah timur laut Papua New Guinea, oleh Ed de Vogel, seorang ahli anggrek dari Belanda.

Ed de Vogel bersama dengan Andre Shuiteman, ahli anggrek dari Royal Botanic Garden, Kew, membentuk sebuah tim untuk meneliti spesies baru tersebut.

"Karena dari begitu banyak spesies anggrek yang telah ditemukan, tidak pernah diketahui sebelumnya ada anggrek yang melakukan penyerbukan pada malam hari. Ini tidak terduga sebelumnya," kata Schuiteman.

"Ini mengingatkan kita akan adanya penemuan mengejutkan yang masih bisa dibuat. Tapi, menemukan spesies yang hanya terdapat di hutan tropis purba seperti ini, sama dengan berlomba melawan waktu," jelas Schuiteman.

Dia menambahkan, "Seperti yang kita semua ketahui, hutan sejenis itu cepat menghilang. Sementara itu, untuk membuat penemuan seperti itu, dana kerja lapangan adalah sesuatu yang sangat penting." (dgs)
Read more...

Mimpi Mampu Atasi Trauma

| | 0 komentar

detail berita

CALIFORNIA - Sebuah penelitian baru mengungkapkan tidur dan bermimpi dapat membantu menghilangkan kenangan yang menyakitkan, setidaknya bisa bertahan dan menangani kenangan buruk tersebut.

Peneliti dari University of California di Berkeley (UCB) menegaskan mimpi adalah sebuah perangkat otak manusia yang bisa digunakan untuk menangani masalah atau kenangan buruk menjadi lebih mudah dan bisa ditangani dengan baik. Proses ini terjadi selama Rapid Eye Novement (REM) yakni tahap tidur normal yang ditandai oleh gerakan mata secara acak saat bermimpi.

Seperti dikutip Softpedia, Jumat (25/11/2011), hal penting yang terjadi selama proses itu adalah pengolahan emosi dan pengalaman yang terjadi sepanjang hari. Ini meliputi kenangan yang sulit dilupakan. Meskipun kenangan-kenangan ini tidak terhapus secara mutlak, namun setidaknya mulai berkurang dan merasa lebih tenang ketika seseorang bangun dari tidurnya.

Menurut para ahli, selama proses REM berlangsung dan bermimpi, secara kimia respon terhadap pikiran yang membuat stres dimatikan untuk sementara waktu. Ketika ini terjadi, mekanisme yang berbeda akan mengambil alih dan dapat mengatasi pengalaman negatif.

Peneliti menemukan dua perspektif utama dari hasil penelitian ini, pertama memberikan wawasan baru pada kondisi gangguang stres pasca trauma dan kedua digunakan untuk mencari tahu mengakapa seseorang selalu bermimpi. Hasil ini telah dipublikasikan Jurnal Current Biology edisi 23 November, oleh Matthew Walker, prfesor psikologi dan neurologi UCB.

"Tahap bermimpi ketika tidur, berdasarkan komposisi neurokimia yang unik harus memberikan kita sebuah terapi dalam waktu semalam. Ini seperti menggunakan penenang yang ditujukan untuk menghilangkan kenangan buruk dari pengalaman emosional di hari sebelumnya," jelas peneliti.

Mungkin dalam kasus penderita gangguan stres pasca trauma, cara yang telah dijabarkan di atas dapat membantu mereka untuk menghilangkan kenangan buruknya dan memulihkan keadaan mereka menjadi normal kembali. (dgs)
Read more...

Selasa, 29 Mei 2012

Sensasi Tidur Mewah di Hotel Mobil Antik

Diposting oleh Irmala Sita di 13.38 0 komentar
detail berita

STUTTGART - Anda penggemar berat otomotif dan dunia balap? Atau Anda menyukai segala jenis mobil-mobil kuno? Jika iya maka mungkin suatu saat nanti Anda patut mengunjungi dan menginap di salah satu hotel unik yang berada di Stuttgart, Jerman ini.

V8 Hotel adalah surga bagi Anda yang amat mencintai dunia otomotif, terlebih bagi pecinta mobil-mobil antik. Hotel ini juga sangat pas untuk Anda yang ingin merasakan bagaimana rasanya tinggal dan tidur di arena balap.

Tidak hanya itu saja, pemilik V8 Hotel juga mendesain interior hotelnya dengan totalitas tinggi, mulai dari mural (lukisan dinding) di dinding untuk Anda yang bermimpi berada di arena balap sampai tempat tidur dan aksesorisnya yang dibuat dari mobil-mobil antik asli dari merek-merek terkenal Jerman, seperti Morris Minor hingga Mercedes. Seperti yang dikutip dari laman The Telegraph, Rabu (11/1/2012).

V8 Hotel dibangun di area bekas bandara Boblingan Airport, Jerman. Memiliki total 34 suite mewah, dengan luas masing-masing sekitar 120 meter persegi, serta  dilengkapi sauna dan serambi cantik dengan sajian pemandangan bandara tua. Tarif per malam yang dipatok hotel tersebut sebesar 312 poundsterling atau sekira Rp4,4 juta (Rp14.186,23 per 1 pounds).

Lokasi hotel ini pun sangat strategis, karena berada di dekat German International Centre of Automakers, pusat pembuatan mobil-mobil mewah hasil racikan tangan-tangan mekanik Jerman. Tentu saja, ini menjadi nilai tambah yang membuat hotel ini sangat laris dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara setiap harinya, bahkan selebriti dunia sekalipun. (dgs)

Kenapa Manusia dan Serangga Berkompetisi?

Diposting oleh Irmala Sita di 13.36 0 komentar
Image: corbis.com

BANDUNG - Serangga bagi manusia umumnya merupakan organisme yang merugikan. Keberadaan serangga dianggap sebagai ancaman bagi kehidupan manusia. Serangga pun disebut hama yang harus dibasmi.

Pakar serangga (entomologist) Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Intan Ahmad mengatakan, hama adalah penamaan yang diberikan manusia dan tidak mempunyai kebenaran ekologis. Penamaan hama pada serangga dipicu karena sudah lama terjadi kompetisi antara manusia dan serangga.

“Karena ada kompetisi dengan manusia, jadi serangga dinyatakan sebagai hama oleh manusia,” kata Intan Ahmad, dalam Pidato Ilmiah Guru Besar ITB, di Bandung, baru-baru ini.

Padahal, sambungnya, para entomologist sepakat dari sekira satu juta spesies serangga yang sudah dikenal, hanya sekira dua persen yang masuk kategori hama. Serangga dianggap sebagai hama bila keberadaannya mengganggu manusia, dari berbagai segi, mulai ekonomi, kesehatan, estetika, kenyamanan, dan sebagainya.

Satu atau sekelompok serangga dapat dikatakan hama pada keadaan dan waktu tertentu; tetapi pada keadaan dan waktu yang lain dapat dikatakan sebagai serangga berguna. Contohnya rayap berguna bila melakukan fungsi ekologisnya sebagai pengurai selulosa di hutan. Tetapi rayap jadi amat merugikan karena merusak struktur bangunan pemukiman manusia yang terbuat dari kayu.

Namun, Intan tidak menemukan data pasti kapan manusia mulai berkompetisi dengan serangga. Tetapi yang jelas, manusia dan serangga berkompetisi karena didorong misi yang sama, yaitu untuk survive and reproduce. Meski begitu, kompetisi manusia versus serangga dapat dilihat dari sudut pandang evolusi.

Serangga diperkirakan telah muncul kurang lebih 400 juta tahun lalu. Serangga merupakan salah satu produk evolusi biosfera yang sudah berlangsung sejak lebih dari 4,6 miliar tahun lalu. Sebagai perbandingan, mamalia muncul pada 230 juta tahun lalu. Saat itulah, awalnya serangga hanya berinteraksi dengan tumbuhan, lalu berinteraksi dengan hewan dan mampu memanfaatkan sumber daya hewan.

Lalu sekira 1,8 juta tahun lalu, muncul manusia modern. Sejak itulah serangga mulai berinteraksi dengan manusia, bahkan berkompetisi.

“Jadi, dalam kurun waktu ratusan juta tahun, serangga tidak berinteraksi dengan manusia. Karena manusia modern seperti kita baru muncul di permukaan bumi sekira 1,8 juta tahun lalu,” tambah Guru Besar yang juga Ketua Senat Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB itu.

Sebagai organisme yang lebih dulu hidup daripada manusia, serangga dilengkapi dengan kemampuan adaptasinya yang tinggi, serta ketahanannya terhadap berbagai tekanan lingkungan untuk survive. Hal itu membuat serangga dengan mudah memasuki semua sistem kehidupan, termasuk kehidupan manusia.

“Tetapi perspektif evolusi, manusialah yang memasuki dunia serangga karena muncul di bumi ini lebih akhir,” ungkapnya.

Ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung ini mengungkapkan, serangga ada di mana-mana. Dari semua hewan yang ada di bumi ini, lebih dari 60 persennya adalah kelompok serangga atau hewan berkaki enam.

Sampai saat ini lebih dari sejuta spesies serangga sudah dikenal. Para peneliti memperkirakan, jumlah spesies serangga berkisar antara 5 hingga 10 juta. Sebagai organisme yang paling banyak di bumi, serangga bisa ditemukan di mana saja, bahkan di Antartika, mata air panas di Amerika, dalam berbagai sumur minyak, hingga di dalam usus kuda. “Satu tempat yang tidak ditemukan adanya serangga adalah di dalam air laut,” katanya.

Mengingat jumlahnya yang banyak dan ada di mana-mana, serangga sebenarnya berperan penting bagi ekosistem di bumi ini termasuk bagi manusia. Misalnya, serangga berperan terhadap penyuburan tanah, siklus nutrisi, propagasi tanaman, polinasi dan penyebaran tanaman, termasuk menjaga struktur komunitas hewan melalui rantai dan jaring makanan.

Keberadaan satu spesies serangga berdampak terhadap keberadaan dan kompleksitas organisme lainnya. Bahkan beberapa serangga dinyatakan sebagai “keystone species”, misalnya peran rayap sebagai dekomposer, ataupun serangga yang hidup dalam ekosiste akuatik yang berperan dalam siklus nutrisi untuk kehidupan organisme di dalam air.

Contohnya, sebut Intan, bila jentik nyamuk tidak ditemukan di dalam suatu ekosistem perairan, ratusan ikan harus mengubah cara makan mereka agar dapat tetap bertahan hidup. Sedangkan prilaku makan ikan telah tercetak secara genetis, sehingga hilangnya jentik nyamuk akan mengakibatkan matinya ikan. Maka hilangnya jentik nyamuk mengganggu jaring dan rantai makanan.

Serangga adalah organisme yang membentuk penyerbukan bagi hampir 80 persen tumbuhan berbunga yang ada di bumi. Selanjutnya, tumbuhan tersebut akan dimakan hewan yang ujung-ujungnya hewan itu dimakan manusia. “Bagi manusia, sebagian makanan yang kita makan sekira 50 persennya tergantung kepada serangga. Ini yang tanpa kita sadari,” ujarnya.

Sehingga, tegas Intan, tantangan ilmuwan adalah bagaimana menjelaskan peran utama serangga dalam ekosistem. “Juga penting dijelaskan bahwa keberadaan serangga merupakan kepentingan kita juga,” ujarnya. (dgs)

Peneliti Temukan Pulau yang Tenggelam

Diposting oleh Irmala Sita di 13.35 0 komentar
detail berita

PERTH - Peneliti telah menemukan dua pulau besar yang tenggelam di samudra Hindia, sebelah barat Perth. Pulau tersebut dulunya berada di atas permukaan laut, dan membentuk bagian terakhir dari jalur yang menghubungkan India dan Australia.

Para peneliti dari University of Sidney, Macquaire University, dan University of Tasmania menemukan pulau tersebut ketika melakukan pemetaan dasar laut Perth Abyssal Plain.

"Data yang terkumpul selama penjelajahan bisa mengubah pemahaman kita tentang bagaimana India, Australia dan Antartika terpisah dari Gondwana," kata Dr. Joanne Whittaker, ahli geologi dari University of Sydney.

"Kami berharap melihat batuan laut seperti basalt saat mengeruknya, mengejutkan sekali ketika yang kami temukan berupa batuan benua seperti granit, gneiss, dan batu apung yang mengandung fosil," tambah Dr. Simon Williams, pimpinan ekspedisi dari University of Sidney.

Seperti dilansir melalui Perthnow, Selasa (15/11/2011), pulau tersebut disebut sebagai 'micro-continents', dan terbentuk ketika India mulai menjauh dari Australia kurang lebih 130 juta tahun yang lalu pada periode Cretaceous. Kemudian pulau itu terdampar ribuan kilometer dari pantai seiring dengan padatan tanah yang makin terpisah.

"Analisis mendetail terhadap batuan yang dikeruk dari pulau tersebut akan memberi kita jalan untuk mengetahui usia, dan bagaimana pulau tersebut pernah jadi bagian Gondwana," kata para peneliti itu.

Dr Whittaker menambahkan, "Pulau yang kami temukan itu memiliki permukaan yang datar. Ini mengindikasikan bahwa sebelumnya pulau itu berada di atas permukaan laut, yang kemudian pelan-pelan mulai tenggelam." (dgs)

1 dari 12 Remaja Punya Kecenderungan Sakiti Diri Sendiri

Diposting oleh Irmala Sita di 13.34 0 komentar
detail berita

NEW YORK - Setidaknya 1 dari 12 orang pemuda diduga sengaja menyakiti dirinya sendiri semasa remajanya. Kecenderungan perilaku ini sekitar 60 persen lebih nampak pada wanita dibandingkan pria.

Sementara itu, pria dengan kecenderungan perilaku serupa biasanya menempatkan diri  mereka pada tindakan yang beresiko serius seperti menantang kereta api atau berlari di depan mobil yang melintas.

Seperti dilansir melalui TheTelegraph, Kamis (17/11/2011), menyakiti diri sendiri merupakan salah satu indikator kemungkinan terjadinya bunuh diri. Remaja yang pernah masuk rumah sakit akibat menyakiti dirinya 100 kali lebih rentan terhadap tindakan bunuh diri jika dibandingkan kebanyakan orang.

Peneliti juga menemukan bahwa kebanyakan remaja yang menyakiti dirinya, mengiris, membakar, atau hal semacamnya yang menimbulkan luka serius memulai tindakan itu pada usia 14 atau 15 tahun. Namun pada usia 20 tahun, dengan perbandingan sejumlah 9 dari 10 orang, mereka menghentikan perilaku itu.

"Penelitian ini tidak mengukur apakah partisipan mengalami intervensi (dalam tindakannya), tapi belum ada bukti kuat adanya perawatan tertentu untuk mencegah tindakan seperti ini," kata Dr Paul Moran dari King's College London.

Sementara itu, Prof George Patton dari University of Melbourne, Australia, berpendapat bahwa perubahan hormon pada masa transisi remaja menuju dewasa berperan dalam menyebabkan perilaku tersebut.

"Ada kecenderungan bahwa perubahan ini adalah tanda meningkatnya kerumitan emosi yang banyak terjadi pada remaja, terutama remaja putri. Tapi kemudian ada kesenjangan besar, sebelum struktur yang terlibat dalam pengaturan emosi itu sepenuhnya matang," tambahnya. (dgs)

Mengapa Setelah Makan Mengantuk?

Diposting oleh Irmala Sita di 13.34 0 komentar
detail berita

CAMBRIDGE - Merasa ngantuk setelah selesai makan? Saat ini para peneliti telah menemukan penyebab kantuk tersebut. Terjaga dan pengeluaran energi ternyata bergantung pada sel orexin.

Sel inilah yang bertanggung jawab terhadap rasa kantuk juga bekerja membakar kalori. Sel orexin mengeluarkan sebuah stimulan yang disebut orexin/hypocretin di dalam otak. Para peneliti menemukan bahwa asam amino, yaitu nutrisi yang terkandung dalam putih telur, lebih sanggup untuk merangsang syaraf orexin dibandingkan dengan nutrisi lain.

Seperti dilansir melalui Medicalxpress, Jumat (17/11/2011), Dr Denis Burdakov dari Department of Pharmacology and Institute of Metabolic Science meengatakan, "Pola tidur, kesehatan, dan berat tubuh saling berhubungan. Kerja bergilir, seperti juga diet yang kurang tepat dapat menyebabkan obesitas."

"Impuls elektrik yang dikeluarkan sel orexin merangsang seseorang untuk terjaga dan memerintah tubuh untuk membakar kalori. Kami masih bertanya-tanya apakah nutrisi diet mengubah impuls-impuls tersebut," tambahnya.

Mereka menemukan bahwa asam amino merangsang sel orexin. Sebelumnya, penelitian mereka telah menemukan bahwa glukosa menghalangi kerja orexin (ini yang menyebabkan seseorang mengantuk setelah makan), lalu peneliti memperhatikan interaksi antara gula dan protein. Mereka pun menemukan bahwa asam amino menghentikan pemblokiran yang dilakukan glukosa terhadap sel orexin.

"Hal yang menarik adalah memiliki cara rasional untuk mengatur aktivasi sel otak dengan memilih makanan yang ingin dimakan," kata Dr Burdakov.

"Tidak semua sel otak dapat diatur dengan nutrisi, komposisi diet akan sangat menentukan," imbuhnya. (dgs)

Ditemukan Anggrek yang Hanya Mekar Saat Malam

Diposting oleh Irmala Sita di 13.33 0 komentar
detail berita

NEW BRITAIN - Biasanya bunga akan mekar di pagi atau sore hari. Bunga anggrek yang satu ini berbeda, dia mekar justru pada malam hari.

Bunga bernama latin bulbophyllum nocturnum adalah anggrek pertama yang mekar setelah matahari terbenam dan pada dini hari. Bunga nokturnal seperti ini hanya terdapat pada sejumlah kecil spesies tanaman, diantaranya kaktus queen of the night, pokok bonglai atau midnight horror tree, dan jenis melati yang mekar di malam hari.

Dilansir melalui TheTelegraph, Selasa (22/11/2011), para ahli tanaman mengatakan, diantara 25.000 spesies anggrek yang telah diketahui, belum pernah ada jenis anggrek nokturnal. Kebanyakan anggrek melakukan penyerbukan dengan bantuan ngengat, terutama pada malam hari. Meskipun begitu, bunganya mekar dan tetap terbuka pada siang hari.

Bunga anggrek yang hanya mekar untuk satu malam ini ditemukan di pulau New Britain, sebelah timur laut Papua New Guinea, oleh Ed de Vogel, seorang ahli anggrek dari Belanda.

Ed de Vogel bersama dengan Andre Shuiteman, ahli anggrek dari Royal Botanic Garden, Kew, membentuk sebuah tim untuk meneliti spesies baru tersebut.

"Karena dari begitu banyak spesies anggrek yang telah ditemukan, tidak pernah diketahui sebelumnya ada anggrek yang melakukan penyerbukan pada malam hari. Ini tidak terduga sebelumnya," kata Schuiteman.

"Ini mengingatkan kita akan adanya penemuan mengejutkan yang masih bisa dibuat. Tapi, menemukan spesies yang hanya terdapat di hutan tropis purba seperti ini, sama dengan berlomba melawan waktu," jelas Schuiteman.

Dia menambahkan, "Seperti yang kita semua ketahui, hutan sejenis itu cepat menghilang. Sementara itu, untuk membuat penemuan seperti itu, dana kerja lapangan adalah sesuatu yang sangat penting." (dgs)

Mimpi Mampu Atasi Trauma

Diposting oleh Irmala Sita di 13.32 0 komentar
detail berita

CALIFORNIA - Sebuah penelitian baru mengungkapkan tidur dan bermimpi dapat membantu menghilangkan kenangan yang menyakitkan, setidaknya bisa bertahan dan menangani kenangan buruk tersebut.

Peneliti dari University of California di Berkeley (UCB) menegaskan mimpi adalah sebuah perangkat otak manusia yang bisa digunakan untuk menangani masalah atau kenangan buruk menjadi lebih mudah dan bisa ditangani dengan baik. Proses ini terjadi selama Rapid Eye Novement (REM) yakni tahap tidur normal yang ditandai oleh gerakan mata secara acak saat bermimpi.

Seperti dikutip Softpedia, Jumat (25/11/2011), hal penting yang terjadi selama proses itu adalah pengolahan emosi dan pengalaman yang terjadi sepanjang hari. Ini meliputi kenangan yang sulit dilupakan. Meskipun kenangan-kenangan ini tidak terhapus secara mutlak, namun setidaknya mulai berkurang dan merasa lebih tenang ketika seseorang bangun dari tidurnya.

Menurut para ahli, selama proses REM berlangsung dan bermimpi, secara kimia respon terhadap pikiran yang membuat stres dimatikan untuk sementara waktu. Ketika ini terjadi, mekanisme yang berbeda akan mengambil alih dan dapat mengatasi pengalaman negatif.

Peneliti menemukan dua perspektif utama dari hasil penelitian ini, pertama memberikan wawasan baru pada kondisi gangguang stres pasca trauma dan kedua digunakan untuk mencari tahu mengakapa seseorang selalu bermimpi. Hasil ini telah dipublikasikan Jurnal Current Biology edisi 23 November, oleh Matthew Walker, prfesor psikologi dan neurologi UCB.

"Tahap bermimpi ketika tidur, berdasarkan komposisi neurokimia yang unik harus memberikan kita sebuah terapi dalam waktu semalam. Ini seperti menggunakan penenang yang ditujukan untuk menghilangkan kenangan buruk dari pengalaman emosional di hari sebelumnya," jelas peneliti.

Mungkin dalam kasus penderita gangguan stres pasca trauma, cara yang telah dijabarkan di atas dapat membantu mereka untuk menghilangkan kenangan buruknya dan memulihkan keadaan mereka menjadi normal kembali. (dgs)

Arsip Blog

About Me

Followers

Labels

Chat

Cbox
irmala
hosted by Cbox.ws

Banyak Pengunjung

My Playlist

SHARING WITH ME

from where you came?

Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

SHARING WITH ME | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top