Sabtu, 24 September 2011

Bangkai Satelit Segera Menghunjam Bumi

| | 0 komentar





Hingga Sabtu (24/9/2011) pagi, NASA belum membeberkan kemungkinan lokasi jatuhnya satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite). Namun, dalam situsnya beberapa jam lalu, NASA memberikan informasi terkini ke-13 soal jatuhnya UARS.
Informasi terkini soal jatuhnya UARS memang ditayangkan badan antariksa AS itu beberapa hari terakhir agar publik bisa mengikuti perkembangan soal jatuhnya besi rongsokan antariksa itu.
Dalam informasi hingga pukul 11.55 WIB, hari Sabtu ini, bangkai satelit UARS masih menjelajah angkasa di orbit dengan ketinggian hanya 135km-140km di atas Bumi.
Dalam info itu ditulis waktu jatuhnya UARS ke Bumi diperkirakan terjadi pada 23.45-00.45 (Jumat 23 September 2011, waktu setempat/EDT) atau antara pukul 11.45 hingga 12.45 WIB siang ini.
"Dalam periode itu satelit akan melintas di atas wilayah Kanada dan Afrika serta beberapa kawasan Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia," tulis NASA.
Risiko berpengaruh pada keamanan publik masih terus berkembang. "NASA sedang berupaya mengonfirmasi lokasi ataupun waktu jatuhnya dan akan menyampaikan info terkini segera," demikian NASA.
Seperti diberitakan, UARS yang diluncurkan September 1991 jatuh ke Bumi setelah tak lagi berfungsi. Bobot bangkai satelit itu semula 5,9 ton, tetapi akan hancur menjadi 26 keping total berbobot sekitar 500kg. Bagian terbesar akan berbobot sekitar 150 kg.
Read more...

Ditemukan Planet Baru di Tata Surya

| | 0 komentar

 

Sekelompok astronom yakin bahwa mereka telah menemukan planet baru dalam tata surya. Planet tersebut diduga berukuran empat kali lebih besar daripada Jupiter dan berada pada jarak yang sangat jauh dari Matahari.
Keberadaan planet tersebut masih perlu dibuktikan. Namun, beberapa kalangan percaya bahwa bukti-bukti telah terkumpul lewat hasil observasi teleskop NASA, WISE. Data terkait temuan planet tersebut akan dipublikasikan tahun ini.
Daniel Whitmire dari Universitas Lousiana Lafayette, AS, percaya bahwa data-data bisa membuktikan keberadaan planet itu dalam dua tahun. "Jika benar, saya dan rekan saya, John Matese, akan jungkir balik. Dan, itu tidak mudah pada usia kami," katanya.
Untuk sementara, planet itu dinamai Tyche. Nama itu diambil dari nama dewi Yunani yang menentukan nasib suatu kota. Tyche diduga merupakan planet gas raksasa, jenis planet yang sama seperti Jupiter.
Tyche diduga terdapat di bagian luar Awan Oort, sebuah kawasan "terpencil" di tata surya. Jarak planet ini dengan Matahari mencapai 15.000 kali dari jarak Matahari-Bumi atau 375 kali jarak Matahari-Pluto.
Whitmire percaya, penyusun utama Tyche adalah Hidrogen dan Helium. Ia juga mengungkapkan bahwa atmosfer planet ini mirip atmosfer Jupiter. "Anda juga bisa berharap planet ini memiliki beberapa satelit," katanya.
Umumnya, planet yang berada di wilayah Awan Oort memiliki suhu hampir nol mutlak (-273 derajat celsius). Namun, Tyche diperkirakan memiliki suhu -73 derajat celsius, 4-5 kali lebih hangat dari Pluto.
Jika terbukti kebenaran keberadaannya, Tyche akan menjadi planet kesembilan sekaligus terbesar. International Astronomical Union (IAU) akan menjadi pihak yang menyetujui atau menolak keberadaan planet ini.
Whitmire dan Matese menduga keberadaan planet berdasarkan adanya kejanggalan pada sudut kedatangan komet yang banyak terdapat di Awan Oort. Sebesar 20 persen jumlah tertentu yang muncul sejak tahun 1898 memiliki sudut datang yang lebih besar dari seharusnya.
Kemungkinan keberadaan Tyche diungkapkan Whitmire dalam wawancaranya dengan The Independent, Minggu (13/2/2011). Hasil penelitian Whitmire itu didasarkan pada adanya kejanggalan sudut datang komet yang dipublikasikan di jurnal Icarus bulan ini.
Read more...

Sabtu, 24 September 2011

Bangkai Satelit Segera Menghunjam Bumi

Diposting oleh Irmala Sita di 21.41 0 komentar




Hingga Sabtu (24/9/2011) pagi, NASA belum membeberkan kemungkinan lokasi jatuhnya satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite). Namun, dalam situsnya beberapa jam lalu, NASA memberikan informasi terkini ke-13 soal jatuhnya UARS.
Informasi terkini soal jatuhnya UARS memang ditayangkan badan antariksa AS itu beberapa hari terakhir agar publik bisa mengikuti perkembangan soal jatuhnya besi rongsokan antariksa itu.
Dalam informasi hingga pukul 11.55 WIB, hari Sabtu ini, bangkai satelit UARS masih menjelajah angkasa di orbit dengan ketinggian hanya 135km-140km di atas Bumi.
Dalam info itu ditulis waktu jatuhnya UARS ke Bumi diperkirakan terjadi pada 23.45-00.45 (Jumat 23 September 2011, waktu setempat/EDT) atau antara pukul 11.45 hingga 12.45 WIB siang ini.
"Dalam periode itu satelit akan melintas di atas wilayah Kanada dan Afrika serta beberapa kawasan Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia," tulis NASA.
Risiko berpengaruh pada keamanan publik masih terus berkembang. "NASA sedang berupaya mengonfirmasi lokasi ataupun waktu jatuhnya dan akan menyampaikan info terkini segera," demikian NASA.
Seperti diberitakan, UARS yang diluncurkan September 1991 jatuh ke Bumi setelah tak lagi berfungsi. Bobot bangkai satelit itu semula 5,9 ton, tetapi akan hancur menjadi 26 keping total berbobot sekitar 500kg. Bagian terbesar akan berbobot sekitar 150 kg.

Ditemukan Planet Baru di Tata Surya

Diposting oleh Irmala Sita di 21.05 0 komentar
 

Sekelompok astronom yakin bahwa mereka telah menemukan planet baru dalam tata surya. Planet tersebut diduga berukuran empat kali lebih besar daripada Jupiter dan berada pada jarak yang sangat jauh dari Matahari.
Keberadaan planet tersebut masih perlu dibuktikan. Namun, beberapa kalangan percaya bahwa bukti-bukti telah terkumpul lewat hasil observasi teleskop NASA, WISE. Data terkait temuan planet tersebut akan dipublikasikan tahun ini.
Daniel Whitmire dari Universitas Lousiana Lafayette, AS, percaya bahwa data-data bisa membuktikan keberadaan planet itu dalam dua tahun. "Jika benar, saya dan rekan saya, John Matese, akan jungkir balik. Dan, itu tidak mudah pada usia kami," katanya.
Untuk sementara, planet itu dinamai Tyche. Nama itu diambil dari nama dewi Yunani yang menentukan nasib suatu kota. Tyche diduga merupakan planet gas raksasa, jenis planet yang sama seperti Jupiter.
Tyche diduga terdapat di bagian luar Awan Oort, sebuah kawasan "terpencil" di tata surya. Jarak planet ini dengan Matahari mencapai 15.000 kali dari jarak Matahari-Bumi atau 375 kali jarak Matahari-Pluto.
Whitmire percaya, penyusun utama Tyche adalah Hidrogen dan Helium. Ia juga mengungkapkan bahwa atmosfer planet ini mirip atmosfer Jupiter. "Anda juga bisa berharap planet ini memiliki beberapa satelit," katanya.
Umumnya, planet yang berada di wilayah Awan Oort memiliki suhu hampir nol mutlak (-273 derajat celsius). Namun, Tyche diperkirakan memiliki suhu -73 derajat celsius, 4-5 kali lebih hangat dari Pluto.
Jika terbukti kebenaran keberadaannya, Tyche akan menjadi planet kesembilan sekaligus terbesar. International Astronomical Union (IAU) akan menjadi pihak yang menyetujui atau menolak keberadaan planet ini.
Whitmire dan Matese menduga keberadaan planet berdasarkan adanya kejanggalan pada sudut kedatangan komet yang banyak terdapat di Awan Oort. Sebesar 20 persen jumlah tertentu yang muncul sejak tahun 1898 memiliki sudut datang yang lebih besar dari seharusnya.
Kemungkinan keberadaan Tyche diungkapkan Whitmire dalam wawancaranya dengan The Independent, Minggu (13/2/2011). Hasil penelitian Whitmire itu didasarkan pada adanya kejanggalan sudut datang komet yang dipublikasikan di jurnal Icarus bulan ini.

About Me

Followers

Labels

Chat

Cbox
irmala
hosted by Cbox.ws

Banyak Pengunjung

My Playlist

from where you came?

Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

SHARING WITH ME | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top