Selasa, 21 Juni 2011

Perawatan Komputer dengan Defragmenter

| | 0 komentar

Defragment adalah fasilitas yang dimiliki system operasi windows untuk untuk melakukan pengaturan tata letak data atau program yang tersimpan dalam media penyimpan data (storage).
Di dalam penggunaan computer setiap kali kita menggunakan program maka prosesor akan menggunakan data itu secara acak sehingga penempatan pada media storage pun dilakukan secara acak sehingga perlu dilakukan defrag agar data-data yang tidak teratur yang tersimpan dalam storage menjadi teratur.
Bagaimana cara melakukann defrag pada windows ? ikuti langkah berikut ini
Klik menu Start-All Programs-Accessories-System Tools-Disk Defragmenter sehingga muncul window Disk defragmenter seperti gambar berikut.


Dari window defragmenter pilih drive yang akan di defrag, dari gambar di atas ada dua drive yang hendak di defrag yaitu drive C dan drive D.
Untuk yang pertama kali lakukan defrag pada drive C yaitu dengan cara klik Drive C kemudian klik Defragment, dan tunggu hingga proses defrag selesai.
Berikut ini adalah gambar yang menampilkan proses defragment sedang berlangsung.

Setelah selesai proses defrag maka akan muncul pesan bahwa defrag telah selsai seperti pada gambar berikut.



Jika sudah selesai melakukan defrag pad adrive C, maka lanjutkan dengan defrag file pada drive D.
Read more...

Format Drive C Windows

| | 0 komentar

Perintah FORMAT adalah perintah untuk membentuk hanrddisk agar bisa digunakan sebagai media penyimpan data. Harddisk yang belum fiformat tidak bisa digunakan untuk menyimpan data, oleh karena itu sebuah hardisk perlu diformat sebelum digunakan.

Perintah dalam melakukan format drive harddisk adalah sama, akan tetapi apabila memformat harddisk yang tersimpan sistem operasi, hal ini akan tidak bisa dilakukan. Misalnya sistem operasi windows sudah tersimpan di drive c, selanjutnya kita merencanakan untuk memformat ulang drive c, hal ini akan berbeda dengan memformat drive lain selain drive c misalnya drive d, e, f dan setersunya.

Hal ini karena sistem operasi memiliki sekuriti atau pengaman terhadap sistem opeasi itu sendiri yang memang disediakan untuk melindungi sistem operasi dari ketidaksengajaan pengguna menghapus file-file sistem.

Karena memformat driv c (terisi sistem operasi windows) berbeda dengan menformat drive lain yang dapat dilakukan dari windows dan juga merupakan pertanyaan dari salah seorang pengunjung blog BIK Pemula ini yang menanyakan bagaimana cara format drive c maka berikut ini cara melakukan format drive c.

Sebelum melakukan format harddisk drive c, anda sudah harus tahu bahwa sistem operasi serta aplikasi yang ada di atasnya akan terhapus secara otomatis pada saat melakukan format drive c dan semuanya harus diistall ulang. Bila tidak ingin menghapus semua aplikasi sebaiknya jangan melakukan format ulang tetapi hanya melakukan repair sistem operasi windows.


Berikut cara melakukan format drive c

Karena format drive c tidak dapat dilakukan dari sistem operasi windows yang sudah terinstall maka untuk memformat harddisk drive c harus menggunakan cd installer windows, dalam hal ini saya menggunakan cd installer windows xp sp2.

1. Hidupkan CPU/komputer anda
2. Masukan cd windows ke cd-rom drive
3. Boot ulang/reset komputer dan tunggu hingga muncul pesan "Press any key to boot from CD..." tekan salah satu tuts keyboard untuk melakukan boot dari cd.
4. Tunggu proses loading dan copy file hingga muncul jendela "welcome to Setup".
5. Tekan tombol ENTER (To set up Windows XP now, press ENTER)
6. Pada jendela "Windows XP Licensing Agreement" tekan tombol F8
7. Tekan tombol Esc (Escape) (To continue installing a fresh copy of Windows XP without repairing, press ESC)
8. Tekan tombol D (To delete the selected partition, press D) untuk menghapus partisi drive c. Perhatikan bahwa posisi bar berwarna putih berada di drive C bila tidak silahkan geser tab menggunakan tanda panah untuk menempatkan di drive c.
9. Tekan tombol ENTER
10. Tekan tombol L
11. Tekan tombom ENTER (To set up Windows XP on the selected item, press ENTER)
12. Silahkan pilih cara format drive c, mau secara cepat (quick) atau secara normal. Untuk contoh gunakan format cara normal yaitu Format the partition using teh NTFS file system. Tekan ENTER.
13. Tunggu hingga proses format selesai dan dilanjutkan dengan installasi sistem operasi windows.
14. Ikuti petunjuk untuk melakukan isntallasi windows XP.

Demikian cara melakukan format ulang windows XP SP2, semoga bisa bermanfaat dan bisa membantu sobat yang menanyakan cara format ulang drive c.
Read more...

Perintah DOS (Disk Operating System Command)

| | 0 komentar

APPEND : Causes MS-DOS to look in other directories when editing a file or running a command. 
ARP : Displays, adds, and removes arp information from network devices
ASSIGN : Assign a drive letter to an alternate letter
ASSOC : View the file associations
AT : Schedule a time to execute commands or programs.
ATMADM : Lists connections and addresses seen by Windows ATM call manager.
ATTRIB : Display and change file attributes.
BATCH : NRecovery console command that executes a series of commands in a file.
BOOTCFG : Recovery console command that allows a user to view, modify, and rebuild the boot.ini
BREAK : Enable / disable CTRL + C feature.
CACLS : View and modify file ACL's.
CALL : Calls a batch file from another batch file.
CD : Changes directories.
CHCP : Supplement the International keyboard and character set information.
CHDIR Changes directories.
CHKDSK : Check the hard disk drive running FAT for errors.
CHKNTFS : Check the hard disk drive running NTFS for errors.
CHOICE : Specify a listing of multiple options within a batch file.
CLS : Clears the screen.
CMD : Opens the command interpreter.
COLOR : Easily change the foreground and background color of the
MS-DOS window.
COMP : Compares files.
COMPACT : Compresses and uncompress files.
CONTROL : Open control panel icons from the MS-DOS prompt.
CONVERT : Convert FAT to NTFS.
COPY : Copy one or more files to an alternate location.
CTTY : Change the computers input/output devices.
DATE : View or change the systems date.
DEBUG : Debug utility to create assembly programs to modify hardware settings.
DEFRAG : Re-arrange the hard disk drive to help with loading programs.
DEL : Deletes one or more files.
DELETE : Recovery console command that deletes a file.
DELTREE : Deletes one or more files and/or directories.
DIR : List the contents of one or more directory.
DISABLE : Recovery console command that disables Windows system services or drivers.
DISKCOMP : Compare a disk with another disk.
DISKCOPY : Copy the contents of one disk
DOSKEY : Command to view and execute commands that have been run in the past.
DOSSHELL : A GUI to help with early MS-DOS users.
DRIVPARM : Enables overwrite of original device drivers.
ECHO : Displays messages and enables and disables echo.
EDIT : View and edit files.
EDLIN : View and edit files.
EMM386 : Load extended Memory Manager.
ENABLE : Recovery console command to enable a disable service or driver.
ENDLOCAL : Stops the localization of the environment changes
enabled by the setlocal command.
ERASE : Erase files
EXPAND : Expand a Microsoft Windows file back to it's original format.
EXIT : Exit from the command interpreter.
EXTRACT : Extract files from the Microsoft Windows cabinets.
FASTHELP : Displays a listing of MS-DOS commands and information about them
FC : Compare files.
FDISK : Create the partitions on the hard disk drive.
FIND : Search for text within a file.
FINDSTR : Searches for a string of text within a file.
FIXBOOT : Writes a new boot sector.
FIXMBR : Writes a new boot record to a disk drive.
FOR : Boolean used in batch files.
FORMAT : Command to erase and prepare a disk drive.
FTP : Command to connect and operate on a FTP server.
FTYPE : Displays or modifies file types used in file extension
asociations.
GOTO : Moves a batch file to a specific label or location.
GRAFTABL : Show extended characters in graphics mode.
HELP : Display a listing of commands and brief explanation.
IF : Allows for batch files to perform conditional processing.
IFSHLP.SYS : 32-bit file manager.
IPCONFIG : Network command to view network adapter settings and assigned values.
KEYB : Change layout of keyboard.
LABEL : Change the label of a disk drive.
LH : Load a device driver in to high memory.
LISTSVC : Recovery console command that displays the services and drivers.
LOADFIX : Load a program above the first 64k.
LOADHIGH : Load a device driver in to high memory.
LOCK : Lock the hard disk drive.
LOGON : Recovery console command to list installations and enable administrator login.
MAP : Displays the device name of a drive.
MD : Command to create a new directory.
MEM : Display memory on system.
MKDIR : Command to create a new directory.
MODE : Modify the port or display settings.
MORE : Display one page at a time.
MOVE : Move one or more files from one directory to another DIRECTORY
MSAV : Early Microsoft Virus scanner.
MSD : Diagnostics utility.
MSCDEX : Utility used to load and provide access to the CD-ROM.
NBTSTAT : Displays protocol statistics and current TCP/IP connections using NBT
NET : Update, fix, or view the network or network settings
NETSH : Configure dynamic and static network information from MS-DOS.
NETSTAT : Display the TCP/IP network protocol statistics and information.
NLSFUNC : Load country specific information.
NSLOOKUP : Look up an IP address of a domain or host on a network.
PATH : View and modify the computers path location
PATHPING : View and locate locations of network latency
PAUSE : command used in batch files to stop the processing of a command.
PING : Test / send information to another network computer or network device .
POPD : Changes to the directory or network path stored by the pushd command.
POWER : Conserve power with computer portables.
PRINT : Prints data to a printer port.
PROMPT : View and change the MS-DOS prompt.
PUSHD : Stores a directory or network path in memory so it can be returned to at any time.
QBASIC : Open the QBasic.
RD : Removes an empty directory.
REN : Renames a file or directory.
RENAME : Renames a file or directory.
RMDIR : Removes an empty directory.
ROUTE : View and configure windows network route tables.
RUNAS : Enables a user to execute a program on another
computer.
SCANDISK : Run the scandisk utility.
SCANREG : Scan registry and recover registry from errors.
SET : Change one variable or string to another.
SETLOCAL : Enables local environments to be changed without affecting anything else.
SHARE : Installs support for file sharing and locking capabilities.
SETVER : Change MS-DOS version to trick older MS-DOS programs.
SHIFT : Changes the position of replaceable parameters in a batch program.
SHUTDOWN : Shutdown the computer from the MS-DOS prompt.
SMARTDRV : Create a disk cache in conventional memory or extended memory.
SORT : Sorts the input and displays the output to the screen.
START : Start a separate window in Windows from the MS-DOS prompt.
SUBST : Substitute a folder on your computer for another drive letter.
SWITCHES : Remove add functions from MS-DOS.
SYS : Transfer system files to disk drive.
TELNET : Telnet to another computer / device from the prompt.
TIME : View or modify the system time.
TITLE : Change the title of their MS-DOS window.
TRACERT : Visually view a network packets route across a network.
TREE : View a visual tree of the hard disk drive.
TYPE : Display the contents of a file.
UNDELETE : Undelete a file that has been deleted.
UNFORMAT : Unformat a hard disk drive.
UNLOCK : Unlock a disk drive.
VER : Display the version information.
VERIFY : Enables or disables the feature to determine if files have been written properly.
VOL : Displays the volume information about the designated drive.
XCOPY : Copy multiple files, directories, and/or drives from one location to another.
TRUENAME : When placed before a file, will display the whole directory in which it exists
TASKKILL : It allows you to kill those unneeded or locked up applications a
Read more...

Mengembalikan Task Manager Windows

| | 0 komentar

Seperti halnya mengembalikan atau menampilkan Folder Options yang hilang, atau Run begitu juga dengan Task Manager yang tidak bisa ditampilkan karena sengaja disembunyikan oleh admin komputer maupun karena serangan virus.
Bila komputer anda mengalami masalah Task Manager tidak bisa di ampilkan dan pada saat anda menekan CTRL + ALT + DEL (tanpa plus) muncul pesan seperti berikut



sudah tentu bahwa DWORD value dalam regedit yang bernilai 0 (nol) sudah di ubah menjadi 1 (satu), nah untuk mengembalikannya ikuti langkah-langkah atau tips dari belajar ilmu komputer berikut :

Langkah pertama

Ini dilakukan dengan asusmi bahwa komputer anda sudah terbebas dari virus (lakukan pembersihan virus pada komputer anda terlebih dahulu)
Masuk regedit dengan cara ketik regedit pada run menu, caranya klikstart - run kemudian ketik regedit dan tekan Enter atau klik OK

Langkah kedua

Klik menu Edit kemudian pilih Find dan ketikkan kataDisableTaskMgr (penulisan tidak tegantung huruf kecil/besar) kemudian klik Find Next hingga menemukan data seperti berikut

bila sudah menemukan data seperti di atas maka ikuti langkah berikut ini

Langkah ketiga

Mengubah Value data DisableTaskMgr dengan cara double klik pada kata DisableTaskMgr dan ubah angka 1 (satu) menjadi 0 (nol) dan tekan ENTER atau klik OK dengan maksud agar Task Manager dienable kan

Langkah keempat

Tutup regedit dan coba tekan CTRL + ALT+ DEL (tanpa plus ya..)

Meski artikelnya singkat namun blog belajar ilmu komputer mengharapkan agar tips ini dapat membantu para pengunjung setia blog BIK Pemula.
Read more...

Mengatasi Masalah Pada RAM

| | 0 komentar

Mengapa Windows mendeteksi RAM yang lebih sedikit dari yang sesungguhnya ? 
A : Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :
  1. “Kerusakan” fisik”. Untuk mengatasinya Anda harus memeriksa kondisi fisik RAM tersebut. Buka casing komputer Anda, lalu cabut RAM tersebut. Bersihkan apabila RAM dan socketnya kotor. Periksa juga apakah ada karat. Anda juga harus memastikan bahwa RAM tersebut dari bahan yang sama (keemasan atau keperakan). Jika berbeda, sebaiknya Anda mengganti RAM tersebut.
  2. ROM Shadowing Pada beberapa BIOS dan driver 16 bit, kadang-kadang memakai sebagian (baca : sedikit) RAM sebelum Windows dijalankan. Beberapa BIOS juga terdapat feature ROM shadowing yang akan mengcopy isi dari system dan video BIOS ROM ke RAM guna meningkatkan performa komputer (Pada DOS dan Windows 3.1 ). Hal ini karena kecepatan ROM lebih rendah dari RAM. Tetapi jika Anda memakai Windows 95/98/NT dengan memori yang minim sebaiknya feature ROM shadowing dimatikan saja (dari CMOS setup), karena Windows 95/98/NT jarang sekali mengakses ROM sehingga RAM tersebut dapat digunakan oleh Windows.
  3. Penggunaan VGA card on board. Jika misalnya Anda memiliki RAM 32 Mb dan VGA card 2 Mb, maka RAM yang dapat digunakan hanya sebesar 30 Mb (32 Mb – 2 Mb). Jadi sebaiknya jangan memakai VGA card on board.
  4. Terdapat driver atau program yang dijalankan dari config.sys atau autoexec.bat yang bekerja menggunakan RAM. Solusinya : Edit file autoexec.bat dan config.sys dengan menggunakan Notepad. Lalu editlah pada baris yang “mencurigakan” atau yang kira-kira digunakan untuk me-load program. Bila ketemu tambahkan kata REM (tetapi bila Anda menambahkan kata REM maka program tersebut tidak akan di-load/dijalankan). Bila Anda memakai driver CD-ROM 4x dari Teac, ubahlah parameter xmssize= -1 pada autoexec.bat menjadi xmssize=0.
  5. Virtual device driver dijalankan dari system.ini. Untuk mengatasinya buka system ini dengan cara klik Start – Run – ketikkan sysedit. Pilih system.ini. Lalu editlah pada baris yang kira-kira digunakan untuk meload virtual device driver. Alternatif lainnya adalah dengan membuat file system.ini yang baru.
  6. Terdapat baris Maxphyspage pada file system.ini Silakan lihat pada file system.ini, apakah terdapat baris Maxphyspage atau tidak. Jika ya, hapus baris tersebut.
  7. Kesalahan pada CMOS setting. Pada beberapa komputer terdapat feature Memory Hole at 16 Mb atau Hold to 15 Mb RAM. Jika feature tersebut di enable maka jika Anda memiliki RAM yang lebih besar dari 15 Mb atau 16 Mb, Windows tetap akan mendeteksi sebesar 15 Mb atau 16 Mb. Untuk mengatasi hal ini, silakan di disable feature tersebut.
  8. Meload Ramdrive.sys dari config.sys Check your Config.sys file for a line containing “Ramdrive.sys.” If you have this line, it means you are using a RAM drive. To disable the RAM drive, remove or disable the line in the Config.sys file that contains “ramdrive.sys.” To disable the line, use a text editor (such as Notepad) to edit the Config.sys file and place a semicolon (;) at the beginning of the line. Buka file config.sys dengan Notepad. Cek pada file tersebut, apakah terdapat baris ramdrive.sys. Jika ya, hapus baris tersebut
Q : Setelah menambah RAM, mengapa RAM yang terdeteksi masih sama ? 
A : Setelah Anda menginstall RAM, Anda harus melakukan Setup BIOS ulang. Caranya, pada saat pertama kali menghidupkan komputer sampai muncul logo BIOS, tekan Del (untuk beberapa komputer mungkin Ctrl+Alt+Del atau kombinasi key yang lain). Setelah selesai, pilih Save Setting and Exit. Sebagai tambahan informasi untuk setting tersebut, Anda bisa membaca pada manul booknya.
Q : Mengapa terjadi error setelah saya menginstall RAM baru ? 
A : Anda bisa melihat pada manual booknya. Untuk beberapa BIOS : Jika Anda menginstall (misalnya) 2-4 Mb SIMMS dan 2-8 Mb SIMMS, Anda harus meletakkan RAM yang lebih besar pada Bank 1.
Q : Setelah saya menginstall RAM baru, mengapa sering terjadi Blue Screen ? 
A : Pada komputer yang menggunakan bus 66 MHz (Pentium 133 atau yang lebih tinggi), dibutuhkan RAM dengan kecepatan 60 ns atau yang lebih tinggi. Anda bisa saja menggunakan RAM dengan kecepatan yang lebih kecil dari 60 ns tapi Anda harus mengubah setting Wait State pada BIOS. Ubahlah setting tersebut dari 0 (nol) menjadi 1 (satu).
Q :Mengapa muncul tulisan Parity Check Error ?A : Tulisan parity check error dapat muncul jika terdapat kerusakan pada salah satu RAM, salah satu proses DMA tidak berjalan dengan lancar, atau karena terdapat virus parity boot pada hard disk Anda.
Read more...

Memperbaiki Windows Yang Error

| | 0 komentar

Klo windows di komp kamu error, coba deh trick-trick berikut, moga membantu….soal nya saya juga make ginian
1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)
Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)yang awal.
- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol RIni akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWSSelanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinanfile BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Tulis: bootcfg /listMenampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Tulis: bootcfg /rebuildMemperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang
Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:
“Windows could not start because the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Tulis: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:- Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:- Tulis: copy \windows\repair\system- Tulis: copy \windows\repair\software- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)
Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:
a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


klo cara diatas nggak bisa juga, coba deh make XP repair pro 2007 3.5.5
Read more...

HAL2 YANG MEMBUAT KOMPUTER JADI LAMBAT DAN CEPAT PANAS

| | 0 komentar

Spyware dan Virus: Gunakanlah Antivirus dan Spyware yang bagus, maka dengan mudah Viru dan Spyware du hapus

Processor Overheating: Jaga tempratur prosesor dan gunakan jenis pendingin yang baik dan khusus buat prosesor

RAM terlalu panas: Gunakan jenis RAM menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan dari motherboard kita dan jangan lupa untuk mengeset kecepatan RAM dari bios.

Harddisk yang fail: Melakukan scan dengan chkdsk, sampai kita memeriksa fisik harddisknya dan mungkin ada yang longgar komponen dala HDD, ggunakan tools dan mengecek kondisi harddisk secara berkala.Anda bisa menggunakan tools hddlife.

Bios Settings: Settingan bios yang harus diperhatikan adalah: Boot langsung ke harddisk, Disable IDE drive yang tidak terpakai, Set speed latency RAM,c 4. Matikan IO / IRQ perangkat onboard yang tidak dipakai, 5. Gunakan Fast POST

Windows Services: Secara default service yang di windows berjalan semua, walaupun secara langsung kita tidak tahu apakah kita membutuhkanya atau tidak, service tersebut bisa di akses dari control panel, administrative tools dan service, banyak service service yang tidak diperlukan yang bisa hentikan, dengan begitu kita bisa menghemat RAM yang terpakai di komputer dan otomatis komputer bisa berjalan lebih baik, beberapa service yang harus diperhatikan dan dimatikan jika kita tidak membutuhkanya adalah:FTP 2. Indexing Service, Remote Registry, Telnet, Remote Access, Remote Desktop

Process yang invisible: Perhatikan process apa saja yang sedang aktif di PCkita dengan melihat task manager, dan kita bisa end task kan atau kill.

Disk Fragmentation: Merapihkan data di komputer kita, yaitu dengan mendefrag nya.

Background applications: Mematikanya atau menon aktifkan yang tidak diperlukan yaitu dengan mengakses registry:

File system issues: Beberapa isu file system mempengaruhi performa PC Anda
Read more...

Selasa, 21 Juni 2011

Perawatan Komputer dengan Defragmenter

Diposting oleh Irmala Sita di 08.36 0 komentar
Defragment adalah fasilitas yang dimiliki system operasi windows untuk untuk melakukan pengaturan tata letak data atau program yang tersimpan dalam media penyimpan data (storage).
Di dalam penggunaan computer setiap kali kita menggunakan program maka prosesor akan menggunakan data itu secara acak sehingga penempatan pada media storage pun dilakukan secara acak sehingga perlu dilakukan defrag agar data-data yang tidak teratur yang tersimpan dalam storage menjadi teratur.
Bagaimana cara melakukann defrag pada windows ? ikuti langkah berikut ini
Klik menu Start-All Programs-Accessories-System Tools-Disk Defragmenter sehingga muncul window Disk defragmenter seperti gambar berikut.


Dari window defragmenter pilih drive yang akan di defrag, dari gambar di atas ada dua drive yang hendak di defrag yaitu drive C dan drive D.
Untuk yang pertama kali lakukan defrag pada drive C yaitu dengan cara klik Drive C kemudian klik Defragment, dan tunggu hingga proses defrag selesai.
Berikut ini adalah gambar yang menampilkan proses defragment sedang berlangsung.

Setelah selesai proses defrag maka akan muncul pesan bahwa defrag telah selsai seperti pada gambar berikut.



Jika sudah selesai melakukan defrag pad adrive C, maka lanjutkan dengan defrag file pada drive D.

Format Drive C Windows

Diposting oleh Irmala Sita di 08.28 0 komentar
Perintah FORMAT adalah perintah untuk membentuk hanrddisk agar bisa digunakan sebagai media penyimpan data. Harddisk yang belum fiformat tidak bisa digunakan untuk menyimpan data, oleh karena itu sebuah hardisk perlu diformat sebelum digunakan.

Perintah dalam melakukan format drive harddisk adalah sama, akan tetapi apabila memformat harddisk yang tersimpan sistem operasi, hal ini akan tidak bisa dilakukan. Misalnya sistem operasi windows sudah tersimpan di drive c, selanjutnya kita merencanakan untuk memformat ulang drive c, hal ini akan berbeda dengan memformat drive lain selain drive c misalnya drive d, e, f dan setersunya.

Hal ini karena sistem operasi memiliki sekuriti atau pengaman terhadap sistem opeasi itu sendiri yang memang disediakan untuk melindungi sistem operasi dari ketidaksengajaan pengguna menghapus file-file sistem.

Karena memformat driv c (terisi sistem operasi windows) berbeda dengan menformat drive lain yang dapat dilakukan dari windows dan juga merupakan pertanyaan dari salah seorang pengunjung blog BIK Pemula ini yang menanyakan bagaimana cara format drive c maka berikut ini cara melakukan format drive c.

Sebelum melakukan format harddisk drive c, anda sudah harus tahu bahwa sistem operasi serta aplikasi yang ada di atasnya akan terhapus secara otomatis pada saat melakukan format drive c dan semuanya harus diistall ulang. Bila tidak ingin menghapus semua aplikasi sebaiknya jangan melakukan format ulang tetapi hanya melakukan repair sistem operasi windows.


Berikut cara melakukan format drive c

Karena format drive c tidak dapat dilakukan dari sistem operasi windows yang sudah terinstall maka untuk memformat harddisk drive c harus menggunakan cd installer windows, dalam hal ini saya menggunakan cd installer windows xp sp2.

1. Hidupkan CPU/komputer anda
2. Masukan cd windows ke cd-rom drive
3. Boot ulang/reset komputer dan tunggu hingga muncul pesan "Press any key to boot from CD..." tekan salah satu tuts keyboard untuk melakukan boot dari cd.
4. Tunggu proses loading dan copy file hingga muncul jendela "welcome to Setup".
5. Tekan tombol ENTER (To set up Windows XP now, press ENTER)
6. Pada jendela "Windows XP Licensing Agreement" tekan tombol F8
7. Tekan tombol Esc (Escape) (To continue installing a fresh copy of Windows XP without repairing, press ESC)
8. Tekan tombol D (To delete the selected partition, press D) untuk menghapus partisi drive c. Perhatikan bahwa posisi bar berwarna putih berada di drive C bila tidak silahkan geser tab menggunakan tanda panah untuk menempatkan di drive c.
9. Tekan tombol ENTER
10. Tekan tombol L
11. Tekan tombom ENTER (To set up Windows XP on the selected item, press ENTER)
12. Silahkan pilih cara format drive c, mau secara cepat (quick) atau secara normal. Untuk contoh gunakan format cara normal yaitu Format the partition using teh NTFS file system. Tekan ENTER.
13. Tunggu hingga proses format selesai dan dilanjutkan dengan installasi sistem operasi windows.
14. Ikuti petunjuk untuk melakukan isntallasi windows XP.

Demikian cara melakukan format ulang windows XP SP2, semoga bisa bermanfaat dan bisa membantu sobat yang menanyakan cara format ulang drive c.

Perintah DOS (Disk Operating System Command)

Diposting oleh Irmala Sita di 08.15 0 komentar
APPEND : Causes MS-DOS to look in other directories when editing a file or running a command. 
ARP : Displays, adds, and removes arp information from network devices
ASSIGN : Assign a drive letter to an alternate letter
ASSOC : View the file associations
AT : Schedule a time to execute commands or programs.
ATMADM : Lists connections and addresses seen by Windows ATM call manager.
ATTRIB : Display and change file attributes.
BATCH : NRecovery console command that executes a series of commands in a file.
BOOTCFG : Recovery console command that allows a user to view, modify, and rebuild the boot.ini
BREAK : Enable / disable CTRL + C feature.
CACLS : View and modify file ACL's.
CALL : Calls a batch file from another batch file.
CD : Changes directories.
CHCP : Supplement the International keyboard and character set information.
CHDIR Changes directories.
CHKDSK : Check the hard disk drive running FAT for errors.
CHKNTFS : Check the hard disk drive running NTFS for errors.
CHOICE : Specify a listing of multiple options within a batch file.
CLS : Clears the screen.
CMD : Opens the command interpreter.
COLOR : Easily change the foreground and background color of the
MS-DOS window.
COMP : Compares files.
COMPACT : Compresses and uncompress files.
CONTROL : Open control panel icons from the MS-DOS prompt.
CONVERT : Convert FAT to NTFS.
COPY : Copy one or more files to an alternate location.
CTTY : Change the computers input/output devices.
DATE : View or change the systems date.
DEBUG : Debug utility to create assembly programs to modify hardware settings.
DEFRAG : Re-arrange the hard disk drive to help with loading programs.
DEL : Deletes one or more files.
DELETE : Recovery console command that deletes a file.
DELTREE : Deletes one or more files and/or directories.
DIR : List the contents of one or more directory.
DISABLE : Recovery console command that disables Windows system services or drivers.
DISKCOMP : Compare a disk with another disk.
DISKCOPY : Copy the contents of one disk
DOSKEY : Command to view and execute commands that have been run in the past.
DOSSHELL : A GUI to help with early MS-DOS users.
DRIVPARM : Enables overwrite of original device drivers.
ECHO : Displays messages and enables and disables echo.
EDIT : View and edit files.
EDLIN : View and edit files.
EMM386 : Load extended Memory Manager.
ENABLE : Recovery console command to enable a disable service or driver.
ENDLOCAL : Stops the localization of the environment changes
enabled by the setlocal command.
ERASE : Erase files
EXPAND : Expand a Microsoft Windows file back to it's original format.
EXIT : Exit from the command interpreter.
EXTRACT : Extract files from the Microsoft Windows cabinets.
FASTHELP : Displays a listing of MS-DOS commands and information about them
FC : Compare files.
FDISK : Create the partitions on the hard disk drive.
FIND : Search for text within a file.
FINDSTR : Searches for a string of text within a file.
FIXBOOT : Writes a new boot sector.
FIXMBR : Writes a new boot record to a disk drive.
FOR : Boolean used in batch files.
FORMAT : Command to erase and prepare a disk drive.
FTP : Command to connect and operate on a FTP server.
FTYPE : Displays or modifies file types used in file extension
asociations.
GOTO : Moves a batch file to a specific label or location.
GRAFTABL : Show extended characters in graphics mode.
HELP : Display a listing of commands and brief explanation.
IF : Allows for batch files to perform conditional processing.
IFSHLP.SYS : 32-bit file manager.
IPCONFIG : Network command to view network adapter settings and assigned values.
KEYB : Change layout of keyboard.
LABEL : Change the label of a disk drive.
LH : Load a device driver in to high memory.
LISTSVC : Recovery console command that displays the services and drivers.
LOADFIX : Load a program above the first 64k.
LOADHIGH : Load a device driver in to high memory.
LOCK : Lock the hard disk drive.
LOGON : Recovery console command to list installations and enable administrator login.
MAP : Displays the device name of a drive.
MD : Command to create a new directory.
MEM : Display memory on system.
MKDIR : Command to create a new directory.
MODE : Modify the port or display settings.
MORE : Display one page at a time.
MOVE : Move one or more files from one directory to another DIRECTORY
MSAV : Early Microsoft Virus scanner.
MSD : Diagnostics utility.
MSCDEX : Utility used to load and provide access to the CD-ROM.
NBTSTAT : Displays protocol statistics and current TCP/IP connections using NBT
NET : Update, fix, or view the network or network settings
NETSH : Configure dynamic and static network information from MS-DOS.
NETSTAT : Display the TCP/IP network protocol statistics and information.
NLSFUNC : Load country specific information.
NSLOOKUP : Look up an IP address of a domain or host on a network.
PATH : View and modify the computers path location
PATHPING : View and locate locations of network latency
PAUSE : command used in batch files to stop the processing of a command.
PING : Test / send information to another network computer or network device .
POPD : Changes to the directory or network path stored by the pushd command.
POWER : Conserve power with computer portables.
PRINT : Prints data to a printer port.
PROMPT : View and change the MS-DOS prompt.
PUSHD : Stores a directory or network path in memory so it can be returned to at any time.
QBASIC : Open the QBasic.
RD : Removes an empty directory.
REN : Renames a file or directory.
RENAME : Renames a file or directory.
RMDIR : Removes an empty directory.
ROUTE : View and configure windows network route tables.
RUNAS : Enables a user to execute a program on another
computer.
SCANDISK : Run the scandisk utility.
SCANREG : Scan registry and recover registry from errors.
SET : Change one variable or string to another.
SETLOCAL : Enables local environments to be changed without affecting anything else.
SHARE : Installs support for file sharing and locking capabilities.
SETVER : Change MS-DOS version to trick older MS-DOS programs.
SHIFT : Changes the position of replaceable parameters in a batch program.
SHUTDOWN : Shutdown the computer from the MS-DOS prompt.
SMARTDRV : Create a disk cache in conventional memory or extended memory.
SORT : Sorts the input and displays the output to the screen.
START : Start a separate window in Windows from the MS-DOS prompt.
SUBST : Substitute a folder on your computer for another drive letter.
SWITCHES : Remove add functions from MS-DOS.
SYS : Transfer system files to disk drive.
TELNET : Telnet to another computer / device from the prompt.
TIME : View or modify the system time.
TITLE : Change the title of their MS-DOS window.
TRACERT : Visually view a network packets route across a network.
TREE : View a visual tree of the hard disk drive.
TYPE : Display the contents of a file.
UNDELETE : Undelete a file that has been deleted.
UNFORMAT : Unformat a hard disk drive.
UNLOCK : Unlock a disk drive.
VER : Display the version information.
VERIFY : Enables or disables the feature to determine if files have been written properly.
VOL : Displays the volume information about the designated drive.
XCOPY : Copy multiple files, directories, and/or drives from one location to another.
TRUENAME : When placed before a file, will display the whole directory in which it exists
TASKKILL : It allows you to kill those unneeded or locked up applications a

Mengembalikan Task Manager Windows

Diposting oleh Irmala Sita di 08.13 0 komentar
Seperti halnya mengembalikan atau menampilkan Folder Options yang hilang, atau Run begitu juga dengan Task Manager yang tidak bisa ditampilkan karena sengaja disembunyikan oleh admin komputer maupun karena serangan virus.
Bila komputer anda mengalami masalah Task Manager tidak bisa di ampilkan dan pada saat anda menekan CTRL + ALT + DEL (tanpa plus) muncul pesan seperti berikut



sudah tentu bahwa DWORD value dalam regedit yang bernilai 0 (nol) sudah di ubah menjadi 1 (satu), nah untuk mengembalikannya ikuti langkah-langkah atau tips dari belajar ilmu komputer berikut :

Langkah pertama

Ini dilakukan dengan asusmi bahwa komputer anda sudah terbebas dari virus (lakukan pembersihan virus pada komputer anda terlebih dahulu)
Masuk regedit dengan cara ketik regedit pada run menu, caranya klikstart - run kemudian ketik regedit dan tekan Enter atau klik OK

Langkah kedua

Klik menu Edit kemudian pilih Find dan ketikkan kataDisableTaskMgr (penulisan tidak tegantung huruf kecil/besar) kemudian klik Find Next hingga menemukan data seperti berikut

bila sudah menemukan data seperti di atas maka ikuti langkah berikut ini

Langkah ketiga

Mengubah Value data DisableTaskMgr dengan cara double klik pada kata DisableTaskMgr dan ubah angka 1 (satu) menjadi 0 (nol) dan tekan ENTER atau klik OK dengan maksud agar Task Manager dienable kan

Langkah keempat

Tutup regedit dan coba tekan CTRL + ALT+ DEL (tanpa plus ya..)

Meski artikelnya singkat namun blog belajar ilmu komputer mengharapkan agar tips ini dapat membantu para pengunjung setia blog BIK Pemula.

Mengatasi Masalah Pada RAM

Diposting oleh Irmala Sita di 08.02 0 komentar
Mengapa Windows mendeteksi RAM yang lebih sedikit dari yang sesungguhnya ? 
A : Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :
  1. “Kerusakan” fisik”. Untuk mengatasinya Anda harus memeriksa kondisi fisik RAM tersebut. Buka casing komputer Anda, lalu cabut RAM tersebut. Bersihkan apabila RAM dan socketnya kotor. Periksa juga apakah ada karat. Anda juga harus memastikan bahwa RAM tersebut dari bahan yang sama (keemasan atau keperakan). Jika berbeda, sebaiknya Anda mengganti RAM tersebut.
  2. ROM Shadowing Pada beberapa BIOS dan driver 16 bit, kadang-kadang memakai sebagian (baca : sedikit) RAM sebelum Windows dijalankan. Beberapa BIOS juga terdapat feature ROM shadowing yang akan mengcopy isi dari system dan video BIOS ROM ke RAM guna meningkatkan performa komputer (Pada DOS dan Windows 3.1 ). Hal ini karena kecepatan ROM lebih rendah dari RAM. Tetapi jika Anda memakai Windows 95/98/NT dengan memori yang minim sebaiknya feature ROM shadowing dimatikan saja (dari CMOS setup), karena Windows 95/98/NT jarang sekali mengakses ROM sehingga RAM tersebut dapat digunakan oleh Windows.
  3. Penggunaan VGA card on board. Jika misalnya Anda memiliki RAM 32 Mb dan VGA card 2 Mb, maka RAM yang dapat digunakan hanya sebesar 30 Mb (32 Mb – 2 Mb). Jadi sebaiknya jangan memakai VGA card on board.
  4. Terdapat driver atau program yang dijalankan dari config.sys atau autoexec.bat yang bekerja menggunakan RAM. Solusinya : Edit file autoexec.bat dan config.sys dengan menggunakan Notepad. Lalu editlah pada baris yang “mencurigakan” atau yang kira-kira digunakan untuk me-load program. Bila ketemu tambahkan kata REM (tetapi bila Anda menambahkan kata REM maka program tersebut tidak akan di-load/dijalankan). Bila Anda memakai driver CD-ROM 4x dari Teac, ubahlah parameter xmssize= -1 pada autoexec.bat menjadi xmssize=0.
  5. Virtual device driver dijalankan dari system.ini. Untuk mengatasinya buka system ini dengan cara klik Start – Run – ketikkan sysedit. Pilih system.ini. Lalu editlah pada baris yang kira-kira digunakan untuk meload virtual device driver. Alternatif lainnya adalah dengan membuat file system.ini yang baru.
  6. Terdapat baris Maxphyspage pada file system.ini Silakan lihat pada file system.ini, apakah terdapat baris Maxphyspage atau tidak. Jika ya, hapus baris tersebut.
  7. Kesalahan pada CMOS setting. Pada beberapa komputer terdapat feature Memory Hole at 16 Mb atau Hold to 15 Mb RAM. Jika feature tersebut di enable maka jika Anda memiliki RAM yang lebih besar dari 15 Mb atau 16 Mb, Windows tetap akan mendeteksi sebesar 15 Mb atau 16 Mb. Untuk mengatasi hal ini, silakan di disable feature tersebut.
  8. Meload Ramdrive.sys dari config.sys Check your Config.sys file for a line containing “Ramdrive.sys.” If you have this line, it means you are using a RAM drive. To disable the RAM drive, remove or disable the line in the Config.sys file that contains “ramdrive.sys.” To disable the line, use a text editor (such as Notepad) to edit the Config.sys file and place a semicolon (;) at the beginning of the line. Buka file config.sys dengan Notepad. Cek pada file tersebut, apakah terdapat baris ramdrive.sys. Jika ya, hapus baris tersebut
Q : Setelah menambah RAM, mengapa RAM yang terdeteksi masih sama ? 
A : Setelah Anda menginstall RAM, Anda harus melakukan Setup BIOS ulang. Caranya, pada saat pertama kali menghidupkan komputer sampai muncul logo BIOS, tekan Del (untuk beberapa komputer mungkin Ctrl+Alt+Del atau kombinasi key yang lain). Setelah selesai, pilih Save Setting and Exit. Sebagai tambahan informasi untuk setting tersebut, Anda bisa membaca pada manul booknya.
Q : Mengapa terjadi error setelah saya menginstall RAM baru ? 
A : Anda bisa melihat pada manual booknya. Untuk beberapa BIOS : Jika Anda menginstall (misalnya) 2-4 Mb SIMMS dan 2-8 Mb SIMMS, Anda harus meletakkan RAM yang lebih besar pada Bank 1.
Q : Setelah saya menginstall RAM baru, mengapa sering terjadi Blue Screen ? 
A : Pada komputer yang menggunakan bus 66 MHz (Pentium 133 atau yang lebih tinggi), dibutuhkan RAM dengan kecepatan 60 ns atau yang lebih tinggi. Anda bisa saja menggunakan RAM dengan kecepatan yang lebih kecil dari 60 ns tapi Anda harus mengubah setting Wait State pada BIOS. Ubahlah setting tersebut dari 0 (nol) menjadi 1 (satu).
Q :Mengapa muncul tulisan Parity Check Error ?A : Tulisan parity check error dapat muncul jika terdapat kerusakan pada salah satu RAM, salah satu proses DMA tidak berjalan dengan lancar, atau karena terdapat virus parity boot pada hard disk Anda.

Memperbaiki Windows Yang Error

Diposting oleh Irmala Sita di 07.57 0 komentar
Klo windows di komp kamu error, coba deh trick-trick berikut, moga membantu….soal nya saya juga make ginian
1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)
Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)yang awal.
- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol RIni akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWSSelanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinanfile BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Tulis: bootcfg /listMenampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Tulis: bootcfg /rebuildMemperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang
Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:
“Windows could not start because the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Tulis: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:- Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:- Tulis: copy \windows\repair\system- Tulis: copy \windows\repair\software- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)
Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:
a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


klo cara diatas nggak bisa juga, coba deh make XP repair pro 2007 3.5.5

HAL2 YANG MEMBUAT KOMPUTER JADI LAMBAT DAN CEPAT PANAS

Diposting oleh Irmala Sita di 07.57 0 komentar
Spyware dan Virus: Gunakanlah Antivirus dan Spyware yang bagus, maka dengan mudah Viru dan Spyware du hapus

Processor Overheating: Jaga tempratur prosesor dan gunakan jenis pendingin yang baik dan khusus buat prosesor

RAM terlalu panas: Gunakan jenis RAM menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan dari motherboard kita dan jangan lupa untuk mengeset kecepatan RAM dari bios.

Harddisk yang fail: Melakukan scan dengan chkdsk, sampai kita memeriksa fisik harddisknya dan mungkin ada yang longgar komponen dala HDD, ggunakan tools dan mengecek kondisi harddisk secara berkala.Anda bisa menggunakan tools hddlife.

Bios Settings: Settingan bios yang harus diperhatikan adalah: Boot langsung ke harddisk, Disable IDE drive yang tidak terpakai, Set speed latency RAM,c 4. Matikan IO / IRQ perangkat onboard yang tidak dipakai, 5. Gunakan Fast POST

Windows Services: Secara default service yang di windows berjalan semua, walaupun secara langsung kita tidak tahu apakah kita membutuhkanya atau tidak, service tersebut bisa di akses dari control panel, administrative tools dan service, banyak service service yang tidak diperlukan yang bisa hentikan, dengan begitu kita bisa menghemat RAM yang terpakai di komputer dan otomatis komputer bisa berjalan lebih baik, beberapa service yang harus diperhatikan dan dimatikan jika kita tidak membutuhkanya adalah:FTP 2. Indexing Service, Remote Registry, Telnet, Remote Access, Remote Desktop

Process yang invisible: Perhatikan process apa saja yang sedang aktif di PCkita dengan melihat task manager, dan kita bisa end task kan atau kill.

Disk Fragmentation: Merapihkan data di komputer kita, yaitu dengan mendefrag nya.

Background applications: Mematikanya atau menon aktifkan yang tidak diperlukan yaitu dengan mengakses registry:

File system issues: Beberapa isu file system mempengaruhi performa PC Anda

About Me

Followers

Labels

Chat

Cbox
irmala
hosted by Cbox.ws

Banyak Pengunjung

My Playlist

from where you came?

Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

SHARING WITH ME | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top