Kamis, 04 Agustus 2011

Pencegahan HIV/AIDS Nonkondom

| |

Organisasi kegawatdaruratan kesehatan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia merekomendasikan cara pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS yang perlu dilakukan, di luar pola membagikan produk kondom kepada masyarakat.
Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad menyayangkan cara pemerintah, aktivis dan lembaga peduli AIDS yang memperingati hari AIDS se-dunia pada 1 Desember lalu dengan membagi-bagikan produk kondom secara gratis kepada masyarakat.
Karena itu, MER-C sebagai sebuah lembaga sosial yang peduli terhadap isu-isu kesehatan dan kemanusiaan merekomendasikan cara-cara pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS yang sangat serius.
Rekomendasi tersebut adalah memutus mata rantai penularan HIV/AIDS dengan memberantas/melarang narkoba dan seks bebas/perzinahan (heteroseksual dan homoseksual) serta menindak tegas pengguna narkoba dan pelaku seks bebas.
Kemudian, menghentikan pembagian kondom gratis dan memberikan penjelasan yang benar mengenai kondom.
Kondom dirancang untuk alat kontrasepsi, bukan dirancang sebagai alat untuk mencegah virus HIV/AIDS. Kondom tidak bisa mencegah penularan HIV/AIDS karena ukuran pori kondom adalah 1/60 mikron jauh lebih besar dari virus HIV/AIDS yang hanya berukuran 1/250 mikron sehingga menyesatkan kalau kondom bisa mencegah HIV/AIDS. Jadi, gunakan kondom hanya sebagai alat kontrasepsi (program keluarga berencana/KB).
Rekomendasi lainnya, adalah mengisolasi penderita HIV/AIDS yang tidak bisa mengendalikan perilakunya (narkoba dan seks bebas) sehingga mengancam orang lain tertular, disertai dengan terapi pengobatan yang benar.
Kemudian, hidup bersama penderita HIV/AIDS bisa dilakukan jika penderita sudah dapat dikendalikan perilakunya (narkoba dan seks bebas) dan mengikuti pengobatan yang dianjurkan;
Selain itu, melakukan “screening” massal tes HIV/AIDS, khususnya pada pasangan calon pengantin.
MERC juga menyatakan menolak hasil pertemuan di Jenewa (2nd & 3rd Consultation on HIV/AIDS and Human Rights di Jenewa 1996 dan 2002) karena sejumlah pedoman pemberantasan HIV/AIDS tersebut malah meningkatkan penyebaran HIV/AIDS.
Menyayangkan
Menurut Sarbini Abdul Murad, pihaknya menyayangkan cara pemerintah, pegiat dan lembaga peduli AIDS yang memperingati hari AIDS dengan membagi-bagikan produk kondom secara gratis kepada masyarakat, yang tidak hanya di Jakarta, namun pembagian kondom gratis juga marak terjadi di kota-kota lain di Indonesia.
Selama beberapa tahun terakhir kegiatan pembagian kondom gratis selalu dilakukan dengan dalih untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS.
Padahal, cara seperti ini tidak menyentuh akar permasalahan melainkan malah menimbulkan pemahaman yang salah terhadap penggunaan kondom dan meningkatkan perilaku seks bebas di masyarakat.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan September 2010 sudah mencapai 22.726 orang.
Jumlah ini, diperkirakan baru sebagian kecil dari yang ada sebenarnya, karena bak fenomena gunung es, realita jumlah penderita HIV/AIDS di lapangan bisa jauh lebih besar karena masih banyak penderita yang belum menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit penyakit mematikan ini. Atau bagi yang sudah menyadari masih banyak yang belum melaporkan kondisinya karena malu, takut, dan sebagainya.
Jumlah penderita AIDS di Indonesia juga terus mengalami peningkatan setiap hari. Sumber penularan utama dan tertinggi dari pernyakit ini adalah melalui hubungan seksual yang kemudian diikuti dengan penggunaan narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.
Yang lebih memprihatinkan lagi, kelompok usia yang paling rentan tertular HIV/AIDS adalah usia produktif 15-49 tahun yang merupakan aset bangsa di masa mendatang.
Bila cara pencegahan HIV/AIDS tidak segera diubah dan dibenahi, entah bagaimana nasib bangsa ini ke depan menghadapi ancaman penyakit mematikan seperti HIV/AIDS.

0 komentar:

go-top

Posting Komentar

Kamis, 04 Agustus 2011

Pencegahan HIV/AIDS Nonkondom

Diposting oleh Irmala Sita di 22.41
Organisasi kegawatdaruratan kesehatan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia merekomendasikan cara pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS yang perlu dilakukan, di luar pola membagikan produk kondom kepada masyarakat.
Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad menyayangkan cara pemerintah, aktivis dan lembaga peduli AIDS yang memperingati hari AIDS se-dunia pada 1 Desember lalu dengan membagi-bagikan produk kondom secara gratis kepada masyarakat.
Karena itu, MER-C sebagai sebuah lembaga sosial yang peduli terhadap isu-isu kesehatan dan kemanusiaan merekomendasikan cara-cara pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS yang sangat serius.
Rekomendasi tersebut adalah memutus mata rantai penularan HIV/AIDS dengan memberantas/melarang narkoba dan seks bebas/perzinahan (heteroseksual dan homoseksual) serta menindak tegas pengguna narkoba dan pelaku seks bebas.
Kemudian, menghentikan pembagian kondom gratis dan memberikan penjelasan yang benar mengenai kondom.
Kondom dirancang untuk alat kontrasepsi, bukan dirancang sebagai alat untuk mencegah virus HIV/AIDS. Kondom tidak bisa mencegah penularan HIV/AIDS karena ukuran pori kondom adalah 1/60 mikron jauh lebih besar dari virus HIV/AIDS yang hanya berukuran 1/250 mikron sehingga menyesatkan kalau kondom bisa mencegah HIV/AIDS. Jadi, gunakan kondom hanya sebagai alat kontrasepsi (program keluarga berencana/KB).
Rekomendasi lainnya, adalah mengisolasi penderita HIV/AIDS yang tidak bisa mengendalikan perilakunya (narkoba dan seks bebas) sehingga mengancam orang lain tertular, disertai dengan terapi pengobatan yang benar.
Kemudian, hidup bersama penderita HIV/AIDS bisa dilakukan jika penderita sudah dapat dikendalikan perilakunya (narkoba dan seks bebas) dan mengikuti pengobatan yang dianjurkan;
Selain itu, melakukan “screening” massal tes HIV/AIDS, khususnya pada pasangan calon pengantin.
MERC juga menyatakan menolak hasil pertemuan di Jenewa (2nd & 3rd Consultation on HIV/AIDS and Human Rights di Jenewa 1996 dan 2002) karena sejumlah pedoman pemberantasan HIV/AIDS tersebut malah meningkatkan penyebaran HIV/AIDS.
Menyayangkan
Menurut Sarbini Abdul Murad, pihaknya menyayangkan cara pemerintah, pegiat dan lembaga peduli AIDS yang memperingati hari AIDS dengan membagi-bagikan produk kondom secara gratis kepada masyarakat, yang tidak hanya di Jakarta, namun pembagian kondom gratis juga marak terjadi di kota-kota lain di Indonesia.
Selama beberapa tahun terakhir kegiatan pembagian kondom gratis selalu dilakukan dengan dalih untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS.
Padahal, cara seperti ini tidak menyentuh akar permasalahan melainkan malah menimbulkan pemahaman yang salah terhadap penggunaan kondom dan meningkatkan perilaku seks bebas di masyarakat.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan September 2010 sudah mencapai 22.726 orang.
Jumlah ini, diperkirakan baru sebagian kecil dari yang ada sebenarnya, karena bak fenomena gunung es, realita jumlah penderita HIV/AIDS di lapangan bisa jauh lebih besar karena masih banyak penderita yang belum menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit penyakit mematikan ini. Atau bagi yang sudah menyadari masih banyak yang belum melaporkan kondisinya karena malu, takut, dan sebagainya.
Jumlah penderita AIDS di Indonesia juga terus mengalami peningkatan setiap hari. Sumber penularan utama dan tertinggi dari pernyakit ini adalah melalui hubungan seksual yang kemudian diikuti dengan penggunaan narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.
Yang lebih memprihatinkan lagi, kelompok usia yang paling rentan tertular HIV/AIDS adalah usia produktif 15-49 tahun yang merupakan aset bangsa di masa mendatang.
Bila cara pencegahan HIV/AIDS tidak segera diubah dan dibenahi, entah bagaimana nasib bangsa ini ke depan menghadapi ancaman penyakit mematikan seperti HIV/AIDS.

0 komentar on "Pencegahan HIV/AIDS Nonkondom"

Posting Komentar

About Me

Followers

Labels

Chat

Cbox
irmala
hosted by Cbox.ws

Banyak Pengunjung

My Playlist

from where you came?

Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

SHARING WITH ME | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top